Senin, 21 Maret 2016

Surat Kabar



Surat Kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman.
 
Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi memperluaskan pesan – pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat indonesia. Ada 4 fungsi media massa, yaitu :

  1.  Informasi
  2. Edukasi
  3. Hiburan,
  4. Dan Persuasif

      Namun fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, taitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya.  Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan perjalanan, laporan tentang profil seorang yang unik), rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung.


Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut, Dengan kata lain, komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa yang akan digunakannya. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup :
  •  Publisitas
  • Periodesitas
  • Universalitas
  • Aktualitas,
  • Dan Terdokumentasi

      Daftar Pustaka :
Ardianto, Elvinaro, Komala Lukiati dan Karnilah Siti, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Rema Simbiosa Rekatama Media

Radio



Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, tv kabel, PC Game, dan VCD maupun DVD. Radio telah beradpatasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: ditempat tidur (ketika orang akan tidur ataupun saat bangun tidur), di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemmampuan menjual bagi pengiklanan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu.
Di Amerika sedikitnya terdapat 10 ribu stasiun radio siaran. Stasiun tersebut beroperasi di kota-kota besar, kota-kota kecil, desa-desa yang melintasi negara. Kota-kota besar memiliki banyak stasiun radio, seperti New York (lebih dari 45 stasiun radio), Los Angles (lebih dari 43 stasiun). Kota – kota yang lebih kecil (town), hanya memiliki satu atau dua stasiun saja.


Jaringan siaran radio menggunakan jaringan telpon, tetapi sekarang memakai jaringan maya (cyber). Semua program jaringan ditransmisikan oleh satelit. Adanya perubahan transmisi satelit ini telah membuka pintu – pintu sejumlah perusahaan sindikat radio siaran yang banyak memiliki jaringan, dan memasok program – program khusus kepada pelanggan mereka.

Radio siaran (broadcasting) yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, mula-mula diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Lee De Forest melalui radio siaran eksperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika serikat antara Wilson dan Hughes kepada masyarakat umum, sehingga ia dianggap sebagai pelopor radio siaran, dan dijuliki The father of radio atau bapak radio siaran yang mula-mula menyiarkan berita radio siaran, sedangkan yang melakukan ekperimen menyiarkan musik ialah Dr. Frank Conrad pada tahun 1919. Mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah dapat menikmati radio siaran secara teratur dengan berbagai programnya.




Daftar pustaka :
Ardianto, Elvinaro, Komala Lukiati dan Karnilah Siti, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Rema Simbiosa Rekatama Media, Hal.123 – 125

Televisi



Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia, 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.

Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan TV kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cabel) yang membuka tambahan saluran televisi bagi permirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satelite (DBS).


 
Pada dasarnya arti ialah “melihat dari jauh”. Dalam kenyataannya pemancar televisi digunakan untuk merubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar atau pemandangan bersama-sama dengan sinyal suara yang bersangkutan, sehingga sinyal-sinyal itu dapat ditangkap oleh televisi penerima dari jarak yang cukup jauh. Televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut merubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh pemancar televisi tersebut dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian maka televisi dapat digunakan untuk “melihat” dan “mendengar” dari tempat yang jauh.
Televisi dihasilkan setelah mengalami bermacam-macam proses percobaan dan dalam waktu yang cukup lama. Dalam tahun 1926 John L. Baird mengadakan percobaan pemancar televisi yang pertama, kemudian dalam tahun 1927  disusul oleh laboratorium perusahaan telepon Bell. Selanjutnya pada awal tahun 1928 E.F Alexanderson telah mengadakan percobaan dan demonstrasi pemancar ukuran 3 inci tersegi. Dalam tahun 1939 pesawat televisi penerima elektronika sudah mulai terdapat dalam perdagangan di Amerika Serikat (U.S.A).

Antara tahun 1951 dan 1954 dibuka kanal (saluran) televisi yang baru, yaitu kanal UHF (singkatan dari Ultra High Frequency), dan juga telah di ketemukannya televisi berwarna.

Daftar pustaka :
Ardianto, Elvinaro, Komala Lukiati dan Karnilah Siti, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Rema Simbiosa Rekatama Media
Haryadi Ichwan,  1981, Pelajaran Elektronika Dasat Teknik Televisi, Surabaya, Yayasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, hal.3

Sabtu, 19 Maret 2016

Social Media (Media Sosial)



Social Media (media sosial) saat ini banyak sekali ditemui di internet apabila anda menyempatkan diri untuk mengakses internet. Banyak orang (pengguna internet) di seluruh dunia, yang dapat begitu mudahnya mengakses Social Media dari beragam perangkat. Misalkan saja komputer desktop, komputer jinjing, hingga perangkat smartphone. Namun perlu diketahui terlebih dahulu, apakah yang dimaksud dengan Social Media (media sosial)?

Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai Social Media (media sosial). Beberapa definisi tersebut antara lain sebagai berikut :


  • 1.       Social Media (media sosial) merupakan bentuk pemanfaatan aplikasi berbasis web dan teknologi mobile untuk menciptakan komunikasi kedalam dialog yang bersifat interaktif.
  • 2.       Social Media (media sosial) merupakan tempat (media) di mana anda dapat menyalurkan / menyebarkan informasi kepada orang lain secara online.
  • 3.       Social Media (media sosial) merupakan salah satu sarana komunikasi secara online di abad ini, memanfaatkan teknologi internet, aplikasi berbasis web, dan perangkat mobile.
  • 4.       Social Media (media sosial) merupakan tempat di mana masyarakat jaman ini dapat dengan mudah berbagi informasi, konten, data, kedalam koneksi jaringan mereka (yang kemudian membentuk Social Network).


Berdasarkan keemapat definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Social Media (media sosial) telah mengubah paradigma media sosial saat ini dengan media sosial  di saat internet belum tercipta atau belum digunakan. Kendaraan utama dari sebuh Social Media (media sosial) adalah internet.

Berdasarkan teori-teori sosial yang dikembangkan oleh Durkheim, Weber, Tonnies maupun Marx (Ahli Sosial,) dapat disimpulkan bahwa media sosial bisa dilihat dari perkembangan bagaimana hubungan individu dengan perangkat media. Dan secara umum Media Sosial adalah “medium di internet yang mepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual”. 

Adapun karakteristik Media Sosial, yaitu :

  1. Jaringan (network). 
  2.  Informasi (information).
  3. Arsip (archive).
  4. Interaksi (interactivity).
  5. Simulasi Sosial (simulation of society).
  6. Konten oleh pengguna (user-generated

    content
    ).


Daftar pustaka :
Pratama Eka, dan Agus I Putu, Komputer & Masyarakat, Informatika, hal.248
Nasrullah Rulli, 2015, Media Sosial, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, hal. 8, 13 dan 16.

Jumat, 18 Maret 2016

Internet

Internet mungkin jaringan komputer terbesar didunia, yang menghubungkan semua jaringan komputer (termasuk juga komputer itu sendiri) yang ada disetiap wilayah didunia ini, baik menggunakan media kabel (wired) maupun nirkabel (wireless). Hal ini berarti bahwa di dalam internet terdapat banyak sekali komputer diseluruh dunia yang saling terhubung satu sama lain. Mengingat bahwa di zaman teknologi saat ini komputer memiliki bentuk yang beragam (dari komputer dekstop, notebook, netbook, smartphone). Internet sendiri merupakan singkatan dari Interconnection Networking atau jaringan yang saling terhubung satu sama lain. Keterhubungan ini dimulai dari jaringan lokal (Local Area Network / LAN), yang kemudian merambah ke Wide Area Network (WAN) dan Metropolitan Area (MAN).

Sebagai sebuah jaringan dunia yang kompleks, maka di dalamnya juga terdapat banyak sekali protokol, aplikasi, router, gateway, yang membentuk layanan dari internet itu sendiri. Protokol adalah aturan dan format standar komunikasi di dalam jaringan komputer. Pada Internet, protokol yang umum digunakan adalah pasangan protokol TCP / IP (), beserta dengan pemodelan layar TCP / IP.
 Transmission Control Protocol / Internet Protocol

Internet juga memberikan pengaruh besar terhadap peradaban manusia dizaman ini, dengan beragam teknologi, aplikasi, produk dan layanan yang disediakan didalamnya.

Pembahasan lebih lanjut mengenai jaringan komputer (termasuk juga internet) dapat anda simak di dua buku penulis yang lain, yaitu buku Jaringan Komputer dan Buku Smart City. Keduanya pada penerbit Informatika.

daftar pustaka :
Pratama Eka, dan Agus I Putu, Komputer & Masyarakat, Informatika, hal.65